Lydia Ko berhasil mendapatkan medali emas di cabang golf kategori perempuan pada Olimpiade 2024 ini. Dia berhasil melakukannya setelah mencatatkan 10 pukulan di bawah Par selama empat hari turnamen berlangsung.
Melengkapi Koleksi Medali Olimpiadenya
Semenjak golf dipertandingkan kembali di Olimpiade sedari Rio 2016, Ko selalu mengoleksi medali. Di 2016, dia mendapatkan medali perak. Sementara di Tokyo 2020, Ko mendapatkan medali perunggu. Sekarang, koleksi medalinya sudah lengkap setelah meraih medali emas di Paris 2024 ini.
Kemenangan ini tidak datang dengan mudah. Dia sempat memulai dengan buruk setelah hanya mencatatkan 72 pukulan (skor 0) di hari pertama, tertinggal tujuh pukulan dari pemuncak klasemen Celine Boutier. Namun penampilan hari kedua dan ketiganya yang mencatatkan 67 dan 68 pukulan (masing-masing skor -5 dan skor -4) membuatnya memuncaki klasemen sebelum hari terakhir bersama pemain golf asal Swiss, Morgane Metraux.
Namun Metraux tampil buruk di hari terakhir dengan mencatatkan 79 pukulan (skor +7) untuk finis di posisi T18 dengan skor -2. Penampilan Ko sendiri juga bukan yang terbaik di hari terakhir ini, dengan mencatatkan 71 pukulan (skor -1), jauh dari Albane Valenzuela yang menyelesaikan hari keempat dengan 65 pukulan (-7). Namun, Valenzuela sayangnya sudah jauh tersingkir dari persaingan medali setelah hanya mencatatkan skor +2 pada tiga hari pertama.
Sebenarnya Ko memulai hari terakhir dengan luar biasa. Setelah lubang ke-11, dia memimpin lima pukulan dari Esther Henseleit, pemain golf asal Jerman, yang menjadi pesaing terdekatnya. Namun dia mencatatkan Double Bogey di lubang ke-13. Henseleit pun mencatatkan Birdie di dua lubang terakhir, membuat Ko berdiri di Tee lubang ke-18 dengan keunggulan satu pukulan saja.
Tetapi dia mampu mencatatkan Birdie untuk memastikan dirinya menjadi peraih medali emas dengan skor -10, membuat Henseleit, dengan skor -8, harus puas dengan medali perak. Sementara medali perunggu dimenangkan oleh Lin Xiyu Janet asal Cina dengan skor -7.
Akan Menjadi Olimpiade Terakhir?
Setelah kemenangannya, Ko mengatakan, “Tentu aku ingin melengkapi koleksi medaliku. Tapi lebih gampang berbicara daripada bertindak. Aku ingin fokus sepenuhnya, sampai Instagram pun aku un-install. Aku tidak mau terganggu oleh siapapun,” ujar Ko.
Ko juga mengungkapkan bahwa para pendukung di Paris sangat luar biasa. “Orang-orang Prancis di sini begitu menyenangkan. Aku belum pernah mengalami hal seperti ini,” pungkas Ko.
Sayangnya, ini mungkin menjadi Olimpiade terakhir Ko. Usianya saat ini sudah 27 tahun dan dia pernah mengatakan bahwa dia tidak akan bermain setelah usia 30 tahun. Tentunya ketika Los Angeles 2028 nanti, dia sudah akan berusia 31 tahun. Apakah mungkin dia akan mengubah tekadnya untuk mempertahankan medali emasnya di tahun 2028 nanti?
Simak informasi olahraga terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.