Rahaman Ali, adik dari legenda tinju Muhammad Ali, telah meninggal dunia pada usia 82 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh Muhammad Ali Center melalui pernyataan resmi, disebutkan) di Louisville, Kentucky, tempat kelahiran keluarga Ali. Penyebab kematiannya tidak diungkapkan kepada publik. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai tinju menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS EVERY ONE.
Rahaman dikenal sebagai sosok yang selalu mendukung kakaknya baik di dalam maupun di luar ring. Selama karier Muhammad Ali, Rahaman kerap berada di sisinya, termasuk saat latihan dan pertandingan penting. Hubungan keduanya tidak hanya sekadar sebagai saudara, tetapi juga sebagai partner dalam dunia tinju.
Meninggalnya Rahaman menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga, khususnya komunitas tinju yang masih mengagungkan warisan keluarga Ali. Banyak fans dan sesama petinju yang turut berduka atas kepergian salah satu anggota terakhir dari dinasti tinju legendaris ini.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Karier Tinju dan Kontribusi untuk Olahraga
Rahaman Ali mengikuti jejak kakaknya dengan terjun ke dunia tinju profesional dari tahun 1964 hingga 1972. Meski tidak setenar Muhammad, Rahaman mencatatkan rekor yang cukup solid, yaitu 14 kemenangan, 3 kekalahan, dan 1 pertandingan seri. Setelah pensiun, ia tetap aktif dalam dunia tinju dengan menjadi bagian dari tim pendukung Muhammad Ali.
Selain sebagai petinju, Rahaman juga berkontribusi melalui tulisan. Pada tahun 2014, ia menerbitkan buku berjudul “That’s Muhammad Ali’s Brother! My Life on the Undercard” bersama penulis H. Ron Brashear. Lima tahun kemudian, ia meluncurkan buku kedua, “My Brother, Muhammad Ali: The Definitive Biography,” yang memberikan sudut pandang unik tentang kehidupan sang ikon.
Karya-karyanya menjadi warisan berharga bagi penggemar tinju dan sejarah olahraga. Melalui buku-buku tersebut, Rahaman berhasil mengabadikan kisah di balik kesuksesan Muhammad Ali dari perspektif orang terdekat.
Baca Juga: Kronk Gym yang Legendaris Akan Dibuka Kembali di Detroit
Hubungan Erat dengan Sang Legenda
Hubungan Rahaman dan Muhammad Ali digambarkan sebagai ikatan yang sangat kuat. DeVone Holt, Presiden dan CEO Muhammad Ali Center, menyatakan bahwa Rahaman adalah salah satu pendukung terbesar Muhammad sepanjang kariernya. “Kita tidak bisa menceritakan kisah Muhammad tanpa menyebut Rahaman,” ujarnya.
Rahaman tidak hanya hadir sebagai saudara, tetapi juga sebagai teman latihan dan penasihat. Ia sering terlibat dalam persiapan pertandingan penting Muhammad, termasuk saat melawan Joe Frazier dan George Foreman. Kedekatan mereka tercermin dari julukan “penjaga saudaraku” yang disematkan kepada Rahaman.
Setelah Muhammad Ali wafat pada 2016, Rahaman menjadi salah satu penjaga memorinya. Ia aktif menghadiri acara-acara peringatan dan terus mengenang warisan kakaknya melalui cerita-cerita inspiratif.
Warisan dan Duka yang Ditinggalkan
Kepergian Rahaman Ali menyisakan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan penggemar tinju di seluruh dunia. Ia tidak hanya meninggalkan jejak sebagai petinju, tetapi juga sebagai penulis dan saksi hidup dari salah satu atlet terbesar sepanjang masa.
Banyak pihak yang mengungkapkan belasungkawa, termasuk para atlet dan organisasi tinju. Mereka mengenang Rahaman sebagai sosok rendah hati yang selalu bangga menjadi bagian dari sejarah Muhammad Ali. “Dia adalah bukti nyata dari arti kesetiaan dan dukungan tanpa syarat,” tulis salah satu penggemar di media sosial.
Dengan meninggalnya Rahaman, dunia kehilangan salah satu penghubung terakhir dengan era keemasan Muhammad Ali. Namun, warisannya melalui buku dan kisah-kisah inspiratif akan terus dikenang oleh generasi mendatang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sports4everyone.org.