Olimpiade 2024: Mijain Lopez Ukir Sejarah

Bagikan

Mijain LopezĀ mengukir sejarah pada Olimpiade 2024. Dia berhasil meraih medali emas kelimanya dalam lima edisi Olimpiade berbeda, menjadi manusia pertama yang melakukan hal tersebut. Hal ini dicapai Lopez setelah mengalahkan Yasmani Acosta Fernandez dalam cabang gulat Greco-Roman dengan skor telak 6-0.

Olimpiade 2024: Mijain Lopez Ukir Sejarah
Mijain Lopez.

 

Pernah Satu Negara

Jika nama Fernandez terdengar seperti nama orang Kuba, maka Anda memang benar. Fernandez awalnya merupakan pegulat Greco-Roman asal Kuba. Namun, karena dominasi Lopez, dia berganti kewarganegaraan menjadi warga negara Cile pada tahun 2018.

“Aku sangat menghormati Lopez. Tapi di Kuba, aku selalu di bawah dia. Selama sembilan tahun aku tidak bisa lepas dari bayang-bayangnya,” kata Fernandez ketika disinggung mengenai pergantian kewarganegaraannya. “Aku mengapresiasi apa yang Kuba berikan. Tapi kalian harus mengerti keadaannya. Bagiku, melihat dia menang melawan pegulat-pegulat yang ku kalahkan …. Aku meninggalkan Kuba dengan mimpi besar. Aku ini bukan seorang pengkhianat. Cintaku kepada Kuba sama besarnya dengan cintaku untuk Cile.”

Sementara Lopez sendiri tidak bisa menahan harunya saat memenangkan medali emas. “Yang menyenangkan buatku rasa bahagianya,” ujar Lopez. “Ini hasil yang ku dambakan. Tapi ini bukan buatku saja, melainkan untuk keluargaku dan negaraku. Ini kemenangan terbesarku.”

Langsung Pensiun

Olimpiade 2024: Mijain Lopez Ukir Sejarah
Mijain Lopez merayakan medali emasnya dengan ‘menghempaskan’ pelatihnya ke matras pada Olimpiade 2016.

 

Setelah wawancara tersebut, Lopez lalu mengepalkan tangannya ke udara. Dia lalu mengangkat pelatihnya yang menangis dan menghempaskannya ke matras tempat laga berlangsung, tentunya dalam konteks bercanda. Ini merupakan tradisi Lopez sejak dari setidaknya Olimpiade 2016.

Namun yang berbeda kali ini adalah, setelah membopong pelatihnya keluar, dia masuk kembali ke area matras. Dia kemudian melepaskan ikatan tali sepatunya, lalu mencium sepatunya. Sepatu tersebut kemudian dia letakkan di tengah-tengah matras.

Pergerakan tersebut adalah sinyal bahwa dia sudah selesai. Kita tidak akan melihatnya di matras lagi di 2028 nanti. Baginya, perjalannya sebagai atlet sudah selesai. Peletakkan sepatu itu merupakan simbol, dia sudah mencapai apa yang dia idam-idamkan. Olimpiade 2024 adalah akhir dari karirnya yang penuh dengan medali itu.

Simak informasi olahraga terbaru secara lengkap diĀ shotsgoal.com.