Luis Enrique, pelatih Paris Saint-Germain (PSG), telah memberikan saran untuk meningkatkan kualitas sepak bola Italia, khususnya dalam pembinaan pemain muda, agar tidak membosankan.
Ia menekankan pentingnya pengembangan pemain muda yang serbaguna, bukan hanya fokus pada satu posisi. Menurutnya, anak-anak harus bermain di posisi yang berbeda untuk memahami berbagai kesulitan dalam permainan. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS EVERY ONE.
Filosofi Luis Enrique untuk Pembinaan Pemain Muda
Luis Enrique menekankan pentingnya pengembangan usia muda dalam mencapai kemajuan di dunia sepak bola, yang membutuhkan pelatih kompeten yang fokus pada pengembangan. Ia mengkritik kebiasaan membatasi posisi bermain anak sejak dini, yang menurutnya menghambat pembentukan karakter dan pemahaman taktik seorang pemain.
Enrique menyarankan agar setiap anak diberi kesempatan menjajal berbagai posisi di lapangan sehingga mereka bisa memahami kesulitan dan tantangan di setiap peran.
“Jangan spesialisasikan anak untuk satu peran saja. Saat anak bermain sebagai bek sayap, dia harus tahu betapa sulitnya bermain sebagai gelandang tengah atau penyerang,” kata Luis Enrique.
Ia juga menambahkan bahwa anak-anak harus bermain di posisi yang berbeda, mengubah posisi mereka, dan membiarkan mereka bermain karena mereka sedang dalam tahap pembentukan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Prioritas Waktu Bermain dan Perkembangan Teknik
Enrique menyoroti pentingnya waktu bermain reguler bagi anak-anak, terlepas dari nama besar akademi tempat mereka berlatih, karena pertandingan nyata lebih penting daripada status di akademi ternama.
Ia menyarankan, “Hampir semua anak harus bermain! Jika anakmu tidak bermain di akademi Real Madrid, Barcelona atau Atletico, keluar saja. Turun satu level, tapi bermainlah. Anakmu harus bermain dan mencoba berbagai posisi,” ujarnya.
Untuk usia 13-14 tahun, Luis Enrique menegaskan bahwa fokus utama adalah penguasaan teknik, bukan taktik atau fisik. Ia percaya bahwa di usia muda, teknik adalah satu-satunya hal yang penting untuk ditingkatkan.
Baca Juga: Pertamina Enduro VR46 Racing Siap Tampil dengan Livery Spesial di Mugello
Peran Pelatih dalam Pembinaan
Luis Enrique mengingatkan bahwa pelatih pemula seharusnya tidak langsung menangani pemain muda karena mereka cenderung mengejar hasil daripada perkembangan teknik dasar. Menurutnya, anak-anak usia 13-14 tahun tidak membutuhkan tekanan untuk menang, melainkan penguasaan teknik dan pemahaman permainan.
“Bagi calon pelatih, jika mereka ingin membesarkan dan menjadi pelatih, mereka tidak boleh memulainya dengan melatih anak-anak. Pelatih seperti itu hanya mencari hasil dan anak-anak tidak membutuhkan tekanan besar,” Luis Enrique mengingatkan.
Ia menyarankan bahwa jika ingin mengembangkan dan mendidik anak-anak, para pelatih harus menyempurnakannya, melatih mereka, dan meningkatkan teknik mereka.
Respon Aldo Serena dan Dampaknya
Mantan striker timnas Italia, Aldo Serena, sangat terkesan dengan pernyataan Luis Enrique dan membagikannya di media sosial. Serena menilai bahwa pandangan Enrique sangat relevan dengan kondisi pembinaan di Italia yang cenderung stagnan.
Ia bahkan menyebut kata-kata Enrique sebagai “pelajaran tak terlupakan” dan jalan keluar dari kebuntuan sepak bola Italia. “Dia memberi kami pelajaran yang tak terlupakan di Final Liga Champions, dan mungkin karena itu kata-katanya sangat mengena,” ujar Aldo Serena.
Keberhasilan Model Pembinaan Spanyol
Filosofi pembinaan pemain muda yang disampaikan Luis Enrique mencerminkan keberhasilan model sepak bola Spanyol. Namun, yang telah terbukti mampu melahirkan banyak talenta dan pelatih berkualitas.
Real Madrid dan Sevilla, kontestan LaLiga Spanyol, merupakan pengoleksi gelar terbanyak di kompetisi antarklub Eropa. Namun, Real memenangkan 15 trofi Liga Champions dan Sevilla menguasai Liga Europa dengan tujuh trofi.
LaLiga dirancang untuk menemukan dan merawat talenta muda, dengan persentase pemain lokal yang mendapatkan menit bermain mencapai 19,78 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan liga-liga besar Eropa lainnya.
Model ini mencakup pengembangan pemain secara holistik, mempertimbangkan aspek teknis, taktis, kognitif, fisik, dan mental. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olah raga terupdate lainnya hanya dengan klik sports4everyone.org.