Lanny dan Fadia Akhiri Kerjasama dengan Kekalahan di Kejuaraan Dunia 2025

Bagikan

Pertandingan babak ketiga Kejuaraan Dunia 2025 menjadi penampilan terakhir Lanny Tria Mayasari dan Siti Fadia Silva Ramadhanti sebagai pasangan. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai badminton menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS EVERY ONE.

Lanny-dan-Fadia-Akhiri-Kerjasama-dengan-Kekalahan-di-Kejuaraan-Dunia-2025

Kekalahan dari duo Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dengan skor 12-21 dan 11-21 menandai berakhirnya perjalanan mereka. Sepulang dari Paris, masing-masing akan berpasangan dengan partner baru dalam perjalanan karier berikutnya.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Lanny mengakui kesulitan adaptasi dengan kondisi lapangan sejak awal pertandingan. Kesalahan demi kesalahan yang mereka lakukan membuat tidak bisa menjalankan pola permainan yang sudah disiapkan. Berbagai upaya telah dilakukan namun tetap tidak berhasil menetralisir permainan lawan.

Fadia juga menyampaikan kekecewaan serupa atas penampilan mereka. Menurutnya, kesalahan yang beruntun membuat pasangan Malaysia semakin leluasa mengontrol jalannya pertandingan. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga untuk persiapan dengan partner baru nanti.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Penyebab Kekalahan dan Evaluasi Permainan

Lanny/Fadia mengalami kesulitan teknis dalam membaca permainan lawan. Sejak game pertama, mereka sudah tertinggal dan tidak mampu mengejar ketertinggalan. Kombinasi permainan Pearly/Thinaah yang solid dan tekanan yang konsisten membuat pasangan Indonesia kesulitan bernapas.

Kesalahan sendiri menjadi faktor utama kekalahan mereka. Banyaknya unforced error memberikan poin cuma-cuma kepada lawan. Pola permainan yang biasanya efektif sama sekali tidak bisa diterapkan dalam pertandingan ini.

Mereka mengaku sudah mencoba berbagai strategi namun tetap tidak berhasil. Lawan memang tampil lebih disiplin dan minim kesalahan. Kekalahan ini menjadi evaluasi penting untuk persiapan dengan partner baru mendatang.

Baca Juga: Japan Open 2025: Alwi Farhan Siap Buktikan Diri di Ajang Bergengsi

Perjalanan Baru dengan Partner Baru

Perjalanan-Baru-dengan-Partner-Baru

Usai turnamen ini, Lanny akan berpasangan dengan Amallia Cahaya Pratiwi. Sementara Fadia akan kembali bekerja sama dengan partner lamanya, Apriyani Rahayu. Perubahan pasangan ini diharapkan bisa memberikan dinamika baru bagi performa ganda putri Indonesia.

Mereka sudah didaftarkan untuk dua turnamen September mendatang yaitu Hong Kong Open 2025 (Super 500) dan China Masters 2025 (Super 750). Waktu yang singkat harus dimanfaatkan untuk membangun kepercayaan dengan partner baru.

Lanny dan Fadia berjanji akan tetap semangat dengan pasangan barunya masing-masing. Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari babak baru dalam karier mereka. Targetnya adalah kembali menunjukkan performa terbaik di tingkat dunia.

Harapan di Pundak Febriana/Amallia

Dengan tersingkirnya Lanny/Fadia, harapan ganda putri Indonesia kini bertumpu pada Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Duet ini justru menciptakan kejutan dengan mengalahkan unggulan keempat asal Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee.

Kemenangan dengan skor 21-16 dan 21-15 menunjukkan potensi besar pasangan ini. Performa konsisten mereka bisa menjadi modal penting untuk melanjutkan perjuangan di Kejuaraan Dunia. Dukungan penuh dari pelatih dan tentunya para fans Indonesia akan menjadi motivasi tambahan.

Febriana/Amallia diharapkan bisa belajar dari pengalaman Lanny/Fadia. Kedisiplinan dan minimnya kesalahan menjadi kunci untuk bisa bersaing dengan pasangan-pasangan top dunia. Semangat baru ganda putri Indonesia harus terus dijaga. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sports4everyone.org.