Argentina Hajar Chile Dengan Skor Telak 3-0, Paulo Dybala Nyekor

Bagikan

Argentina Hajar Chile, meraih kemenangan meyakinkan 3-0 atas Chile dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada 5 September 2024.

Argentina Hajar Chile Dengan Skor Telak 3-0, Paulo Dybala Nyekor

Paulo Dybala tampil sebagai pencetak gol ketiga, menegaskan perannya dalam skuat meski tanpa kehadiran Lionel Messi. ​Kemenangan ini memperkuat posisi Argentina di puncak klasemen CONMEBOL.

Jalannya pertandingan Babak pertama

​Babak pertama pertandingan antara Argentina dan Chile pada 6 September 2024 berakhir dengan skor 0-0.​ Meskipun Argentina mendominasi penguasaan bola, mereka menghadapi kesulitan dalam mencetak gol akibat lini pertahanan Chile yang solid. Berikut adalah rincian jalannya pertandingan di babak pertama.

Argentina menunjukkan dominasi dengan menguasai permainan sejak awal laga. Meskipun mereka tanpa kehadiran Lionel Messi, yang sedang menjalani pemulihan cedera, skuad asuhan Lionel Scaloni tampil agresif dan berusaha untuk mendobrak pertahanan Chile. Namun, peluang mereka sering terhambat oleh ketatnya pertahanan yang diperagakan oleh tim tamu.

Tim Chile memainkan pertahanan yang sangat disiplin, membuat Argentina kesulitan untuk menciptakan peluang berbahaya. Meski Argentina melakukan beberapa serangan, tidak ada yang mampu menembus pertahanan rapat yang dibangun oleh Chile sehingga memaksa kedua tim masuk ke babak kedua dengan skor imbang. Baik Argentina maupun Chile saling menekan tetapi tidak berhasil mencetak gol.

Babak pertama juga ditandai dengan permainan keras yang menghasilkan beberapa kartu merah, menambah ketegangan di lapangan. Ini menunjukkan intensitas pertandingan dan ketatnya persaingan antar kedua tim. Meskipun demikian, tidak ada gol yang tercipta selama 45 menit pertama.

Menjelang akhir babak pertama, Argentina mencoba keras untuk memecah kebuntuan, tetapi para pemain tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada. Momen-momen kritis, termasuk sundulan Matias Catalan yang membentur tiang, menambah frustrasi bagi Argentina dan menutup babak pertama dengan skor 0-0.

Pertandingan Babak Kedua

Babak kedua pertandingan antara Argentina dan Chile dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada 6 September 2024 dimulai dengan intensitas yang tinggi. Setelah hasil imbang 0-0 di babak pertama, Argentina meningkatkan agresivitas serangan mereka, berusaha memecah kebuntuan yang selama ini sulit dicapai.

Gol pertama Argentina akhirnya tercipta pada menit ke-48. Alexis Mac Allister berhasil menyarangkan bola ke gawang Chile setelah menerima umpan tarik dari Julian Alvarez di sisi kanan. Mac Allister, yang tidak terkawal, melepaskan tembakan yang tidak dapat diantisipasi oleh kiper Chile, Gabriel Arias, dan ini membuka keunggulan bagi Argentina.

Setelah gol pembuka, Argentina terus menekan pertahanan Chile. Pada menit ke-84, Julian Alvarez berhasil menggandakan keunggulan setelah menerima umpan pendek dari Giovani Lo Celso. Tembakan kerasnya dari luar kotak penalti membentur mistar gawang, tetapi kemudian bola memantul masuk ke gawang, membawa kedudukan Menjadi 2-0.

Di masa tambahan waktu, Paulo Dybala mempersembahkan gol ketiga bagi Argentina. Dengan memanfaatkan umpan satu-dua dengan Alejandro Garnacho di sisi kiri, Dybala melepaskan tembakan menyilang yang mengakhiri harapan Chile untuk kembali dalam permainan. Gol ini memastikan Argentina menang dengan skor telak 3-0.

Baca Juga: Timnas Amerika Serikat – Mauricio Pochettino Ditetapkan Sebagai Pelatih

Penampilan Tim dan Strategi

Penampilan Tim dan Strategi

Dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Argentina dan Chile, Argentina menunjukkan performa impresif meskipun tidak diperkuat oleh Lionel Messi. Strategi tim yang diterapkan berfokus pada penguasaan bola dan serangan agresif, sementara Chile bermain dengan pendekatan defensif yang solid namun kesulitan dalam mencetak gol. Berikut adalah analisis lebih lanjut mengenai penampilan tim dan strategi yang digunakan.

Argentina tampil dominan sepanjang pertandingan, menguasai penguasaan bola dan memberikan tekanan yang konsisten kepada pertahanan Chile. Meskipun pada babak pertama mereka tidak berhasil mencetak gol, tim menunjukkan usaha yang tinggi dalam menjaga ritme permainan dan mengatur serangan. Penampilan individu pemain seperti Alexis Mac Allister dan Julian Alvarez semakin menegaskan kemampuan Argentina dalam mengatasi tantangan meski tanpa Messi.

Argentina mengadopsi formasi 3-5-2, memfokuskan serangan dari kedua sisi lapangan dan mencoba memanfaatkan kecepatan dribbling para pemain sayap serta kreativitas gelandang. Penyerangan lebih banyak dilakukan dari sisi kanan. Di mana Julian Alvarez berperan penting sebagai pengatur serangan dan penyuplai bola kepada rekan-rekannya. Formasi ini memungkinkan Argentina untuk menekan dan mendominasi lini tengah selama pertandingan.

Di sisi lain, Chile mencoba menerapkan strategi bertahan yang ketat dengan formasi 4-3-3. Mereka berhasil menahan serangan Argentina di babak pertama dan mencoba melakukan serangan balik. Meskipun mereka memiliki beberapa momen berbahaya, ketidakakuratan dalam penyelesaian akhir menjadi kelemahan utama yang membuat mereka gagal menyamakan kedudukan.

Argentina memperlihatkan transisi permainan yang cepat antara lini belakang dan lini depan. Ketika kehilangan bola, tim segera berusaha merebut kembali penguasaan melalui pressing tinggi. Ini memperlihatkan kedisiplinan dan kerja sama antar pemain yang solid, membuat Chile kesulitan dalam mengembangkan permainan mereka di lapangan.

Analisis Taktis

Pertandingan antara Argentina dan Chile pada 6 September 2024 menampilkan taktik yang berbeda dari kedua tim. Argentina mengandalkan formasi 3-5-2 yang memberikan keunggulan dalam penguasaan bola dan serangan, sedangkan Chile lebih memilih pendekatan defensif dengan formasi 4-3-3. Berikut adalah analisis mendalam mengenai strategi dan taktik yang diterapkan oleh kedua tim.

Argentina menerapkan formasi 3-5-2 yang memberikan fleksibilitas dalam menyerang dan bertahan. Dengan tiga bek tengah, Argentina mampu menjaga lini belakang yang solid sambil memasukkan dua penyerang di depan, yakni Lautaro Martinez dan Julian Alvarez, yang bergerak dinamis. Selain itu, gelandang seperti Alexis Mac Allister dan Rodrigo De Paul berperan penting dalam menghubungkan permainan antara lini tengah dan serangan.

Strategi serangan Argentina lebih banyak berfokus pada permainan sayap dan overlapping bek sayap. Serangan dimulai dari sisi kanan lapangan, di mana Alvarez sering menjadi pengatur serangan dengan memberikan umpan silang yang tepat. Hal ini diperkuat dengan pergerakan cerdas para gelandang, yang berusaha untuk menciptakan ruang dan menambah opsi serangan. Gol pembuka dari Mac Allister menjadi contoh nyata dari eksekusi taktik ini, hasil dari kerja sama antar pemain di sisi sayap.

Chile menggunakan formasi 4-3-3 dengan penekanan pada pertahanan yang terorganisir dan serangan balik yang efisien. Mereka berusaha membatasi ruang dan meminimalisir kesempatan bagi Argentina untuk menyerang dengan mengerahkan banyak pemain di lini tengah. Meskipun terkadang Chile kesulitan dalam mengembangkan serangan, mereka tetap berupaya untuk menciptakan peluang dari posisi balik. Kinerja pertahanan mereka cukup baik di babak pertama, tetapi terusik setelah gol pertama Argentina. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di sports4everyone.org.