Perjalanan Malik Risaldi adalah kisah inspiratif tentang kegigihan dan semangat pantang menyerah yang membawanya dari masa-masa sulit hingga menjadi pemain kunci di Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia.
Malik, yang kini berusia 28 tahun, pernah mengalami fase sulit dalam hidupnya, termasuk kesulitan mencari pekerjaan di luar sepak bola, yang nyaris membuatnya meninggalkan dunia olahraga yang dicintainya. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik dari pembahasan mengenai dunia olahraga sepak bola internasional dan tentunya telah kami rangkum di SPORTS EVERY ONE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Titik Balik: Kesempatan di Dunia Sepak Bola
Titik balik dalam karier Malik Risaldi terjadi pada tahun 2018 ketika ia mengikuti seleksi dan diterima di Persegres Gresik United setelah sempat mengalami masa sulit dan kekecewaan usai dikeluarkan dari klub sebelumnya. Kesempatan ini memberinya peluang untuk kembali menapaki dunia sepak bola profesional dan membuktikan kualitasnya. Penampilannya yang konsisten dan penuh semangat di Persegres membuka jalan bagi kariernya yang mulai menanjak di level kompetisi Liga 1 Indonesia.
Setelah sukses bersama Persegres, Malik kemudian bergabung dengan Persela Lamongan pada 2019. Di klub ini, kariernya mulai menunjukkan kemajuan signifikan dengan sejumlah penampilan dan gol yang mengesankan. Persela memberikan panggung bagi Malik untuk tampil reguler selama beberapa musim. Ini semakin mengasah kemampuan teknik dan mentalnya sebagai winger dan striker. Performa stabil ini menjadi kunci agar ia dapat menarik perhatian klub-klub besar dan pelatih di kancah sepak bola nasional.
Ketenaran dan Peran di Persebaya Surabaya
Malik Risaldi mencuri perhatian publik sepak bola setelah resmi bergabung dengan Persebaya Surabaya pada musim 2024/2025. Kontrak dua tahun yang ditandatanganinya menandai babak baru dalam karier pemain asal Surabaya ini. Sekaligus menjadi kebanggaan bagi klub kebanggaan Kota Pahlawan tersebut. Pelatih Persebaya, Paul Munster, sudah lama mengincar Malik karena melihat kemampuan menyerangnya yang luar biasa serta peran penting yang bisa ia berikan dalam skema tim, terutama di posisi winger dan striker.
Sepanjang musim bersama Persebaya, Malik menjadi sosok sentral dalam membangun serangan dan mencetak gol. Perannya tak hanya sebagai eksekutor, tetapi juga kreator dengan kontribusi sejumlah assist, umpan silang, dan umpan terobosan yang memperkaya permainan tim. Statistik menunjukkan bahwa Malik melepas rata-rata 1,1 tembakan tepat sasaran per pertandingan dan memiliki akurasi umpan hingga 80%. Dengan demikian, kehadirannya membuat lini depan Persebaya semakin efektif dan berbahaya bagi lawan-lawan mereka.
Baca Juga: Jhon Lucumi Dilirik Klub Besar dari Spanyol dan Juga Inggris
Debut dan Perjuangan di Timnas Indonesia
Debut Malik Risaldi di Timnas Indonesia menjadi momen penting yang menandai puncak perjuangannya dalam dunia sepak bola. Pemain asal Surabaya ini melakukan debut resminya saat menghadapi Bahrain pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, tepatnya pada 10 Oktober 2024. Dalam pertandingan tersebut, Malik tampil sejak menit pertama dan mengenakan nomor punggung 10. Sebuah nomor yang identik dengan pemain kunci di lini serang. Meski sempat mengalami cedera pelipis akibat benturan kepala di awal laga. Ia tetap bertahan dan menunjukkan semangat juang yang tinggi sepanjang pertandingan.
Performanya di Timnas tidak hanya mencuri perhatian penggemar dan pelatih. Tetapi juga diapresiasi oleh manajemen klub, terutama pelatih Persebaya, Paul Munster. Katanya, kepercayaan yang diberikan oleh pelatih Timnas Shin Tae-yong kepada Malik untuk tampil sebagai starter menunjukkan betapa besar potensi yang dimilikinya dan menjadi modal penting untuk masa depan karier di level internasional. Selain Malik, ada juga kiper Ernando Ari dari Persebaya yang masuk dalam line-up Timnas. Namun Malik menjadi satu-satunya pemain Liga 1 yang mendapat kesempatan menjadi starter.